Kunjungan ke SD Mojokerto Jawa Timur 2015



    

    



LAPORAN  KEGIATAN
KUNJUNGAN KERJA
KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH DASAR
KABUPATEN KUTAI TIMUR
DI JAWA TIMUR

DALAM RANGKA   IMPLEMENTASI
PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH
DI KABUPATEN KUTAI TIMUR TANGGAL 19 S/D 22 OKTOBER 2015


DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI TIMUR
KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH (K3S)
Sekretariat : SD Negeri 004, Sangatta Utara, Jl. YosSudarso, TelukLingga, Sangatta Utara,
KutaiTimur-KALTIM ContakPerson :Haryono : 081347939361






DAFTAR PESERTA KUNJUNGAN
KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH ( K3S )
KABUPATEN KUTAI TIMUR
TANGGAL 19 S/D 22 OKTOBER 2015
KE MOJOKERTO, JAWA TIMUR

NO
NAMA
ASAL SEKOLAH
1
Drs. Sriyamto, M. Pd
SDN 001 Sangatta Utara
2
Merry St. Djuariah W, S. Pd
SDN 002 Sangatta Utara
3
Ismullah Al Azam, S. Pd
SDN 001 Sangatta Selatan
4
Sitti Maryam, S. Pd. SD
SDN 006 Sangkulirang
5
Hairiah, S. Pd
SDN 007 Sangkulirang
6
Haryono, S. Pd
SDN 004 Sangata Utara
7
Ester Tappi, S. Pd
SDN 005 Sangatta Utara
8
Andriani Fadeli, S. Pd
SDN 006 Sangatta Selatan
9
Siswati, S.Pd
SDN 001 Teluk Pandan
10
Supriyadi, S.Pd
SDN 005 Kaliorang
11
H. Ansar, S. Pd. SD
SDN 004 Teluk Pandan
12
Ireyne M.Rondonuwu, S. Pd
SDN 004 Bengalon
13
Nafsiah, S. Pd
SDN 008 Bengalon
14
Georgorius H. Gewar, S. Pd.
SDN 009 Kaliorang
15
Hj. Nurliana S. Pd.
SDN 006 Karangan
16
Cholid Mudiofir, S. PdI
SDN 003 Sangkulirang
17
Henderikus Siga,S. Pd.SD.
SDN 003 Kaubun
18
Khusnul Khotimah, S.Pd
SDN 004 Kongbeng
19
Zaeni, S. Pd. SD
SDN 008 Muara Wahau
20
Jamaluddin, S. Pd
SDN 003 Sangatta Utara
21
Hj. Daryani, S. Pd
SDN 009 Sangatta Utara
22
Riduan, S.Pd
SDN 010 Sangatta Utara
23
Tutik Sri Utami, S. Pd. SD
SDN 002 Sangatta Selatan
24
Zubaidah, S.Sos
SDN 005 Bengalon
25
Sudarti, S. Pd
SDN 002 Sangkulirang
26
Danar Takdir Suprayogi, M.Pd
SDN 015 Bengalon
27
H. Muh. Jufri, A. Ma. Pd
SDN 004 Sangkulirang
28
Wagito, S. Pd
SDN 008 Sangkulirang
29
Supingi, S.Pd
SDN 004 Kaliorang
30
Akhmad Sulaeman, S. PdI
SDN 009 Sandaran
31
Sugeng Priyana, S.Pd.SD
SDN 002 Kongbeng
32
Siti Jubaidah, S. Pd
SDN 007 Kongbeng
33
Jainul Arifin, M.Pd
SD Negeri 011 Sangatta Utara
34
Alpian, M.Pd
SD Negeri 004 Rantau Pulung
35
Marsono, S.Pd
SD YPPSB 1 Sangatta Utara
36
Jamhari, SP
SD Muhammadiyah Sangatta Utara



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, pelaksanaan kunjungan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) tingkat Sekolah Dasar Kabupaten Kutai Timur tahun 2015 ke Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dapat terlaksana dengan baik. Semoga dapat menghasilkan sebagaimana tujuan dari kunjungan ini. Serta dapat mengimplementasikan di sekolah masing – masing bagi para peserta kunjungan. Dan selanjutnya dapat mengimbaskan kepada sekolah – sekolah lain yang belum bersempatan mengikuti kunjungan. Amin
Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya dan sedalam-dalam kami sampaikan kepada ;
1.      Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur, yang telah memprogramkan berupa penghargaan atas prestasi sekolah dalam pelaksanaan akreditasi A, sehingga dapat memberikan motivasi kepala para kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolahnya.
2.      Kepala Bidang Pendidikan Dasar, yang telah memberikan bimbingan dan arahan menjelang keberangkatan sehingga para peserta mendapat pembekalan yang cukup dalam rangka pelaksanaan kunjungan tersebut.
3.      Kepala seksi Ketenagaan dan Evaluasi Bidang Pendidikan Dasar, yang telah mendampingi dan selalu memberikan bimbingan selama pelaksanaan kunjungan.
4.      Kepada staf bidang Pendidikan Dasar yang telah dengan sabar mengikuti dan membantu peserta dalam berbagai hal yang diperlukan mulai dari persiapan, selama pelaksanaan kunjungan.
5.      Kepala semua pihak sekolah yang dikunjungan, semoga kunjungan ini dapat mempererat persaudaraan sesama pendidikan demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Selaian melakukan rangkaian kunjungan ke 2 sekolah, juga peserta mengadakan kegiatan lain yaitu seminar tentang “Anak Berkebutuhan Khusus” dengan pemateri Ibu  Ike Nirta Sari, S.Psi, dan Outbond di taman wisata pemandian air panas pacet.
Tiada  kata yang paling mulia dan terindah dari do’a seseorang yang telah menjalin persaudaraan “ semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan, ketabahan, pentunjuk dan bimbinganNya dengan penuh kasih dan sayang kepada kita, dalam menjalankan tugas dan amanah sebagai pendidik. Amin
 Akhirnya apabila ada kata dan tingkah selama kunjungan kami atas nama pribadi dan rombongan dengan segala kerendahan hati yang tulis mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya dan sebesar-besarnya.
                                                                        Sangatta, 26 Oktober 2015
                                                                                                Tim Penyusun
Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S)
Kabupaten Kutai Timur
            Ketua,                                                              Sekretaris,


            Haryono, S.Pd                                               Ismullah Al Azam, S.Pd






DAFTAR ISI
Halaman Judul                                                                                                    
Kata Pengantar............................................................................................         i
Daftar Isi......................................................................................................        ii    
Bab I          PENDAHULUAN                                                                           1
A.    Latar Belakang                                                                            1
B.     Permasalahan                                                                               1
C.     Dasar Kegiatan                                                                            3
D.    Tujuan kegiatan                                                                           3
E.     Tempat dan Waktu                                                                      3
F.      Peserta                                                                                         4
G.    Laporan Keuangan                                                                      4
Bab II         HASIL KUNJUNGAN                                                                    5
A.    Gambaran Umum Kabupaten Mojokerto                                    5
B.     Gambaran Umum Kecamatan Dlanggu Kab. Mojokerto            6
C.     Gambaran Umum Kecamatan Pacert, Kab. Mojokerto              7
D.    Kebijakan Pendidikan Kabupaten Mojokerto                             10
E.     Kebijakan Sekolah                                                                      10
F.      Program Literasi                                                                          11
G.    Penyusunan Rencana Pelaksanaan                                              14
H.    Pihak – Pihak Yang Terlibat                                                       18
I.       Teknik Monitoring dan Evalusi Program                                    21
Bab III       IMPLEMENTASI DI SD KUTAI TIMUR
A.    Kebijakan Program                                                                      23
B.     Rencana Program                                                                        23
C.     Pihak – Pihak yang terlibat                                                         23
Bab IV       SARAN, REKOMENDASI DAN KESIMPULAN                       25  
A.    Saran                                                                                           25
B.     Rekomendasi                                                                               25
C.     Kesimpulan                                                                                 26
Lampiran – Lampiran :
1.      Daftar Peserta
2.      Jadwal Pelaksanaan
3.      Dokumentasi






 
LAPORAN HASIL
KUNJUNGAN KEPALA SEKOLAH DASAR
KABUPATEN KUTAI TIMUR
DI JAWA TIMUR TANGGAL 19 S/D 22 OKTOBER 2015


BAB I  PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pencapaian kompetensi literasi anak Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan hasil studi perbandingan dari The International Association Evaluation Achievement (IAEA) tentang kemampuan memperoleh serta memahami informasi bacaan terhadap siswa di kelas IV SD dari 30 negara, ternyata Indonesia berada pada urutan ke-29. Sedangkan menurut hasil survey untuk kemampuan membacanya, Siswa SD di Indonesia hanya mencapai 36,1 % (peringkat 26 dari 27 negara).
Survey lain yang semakin memperkuat kondisi di atas pernah dilakukan oleh Association for the Evaluation of Education Achievement terhadap tingkat kemampuan membaca siswa di dunia. Anak-anak di Indonesia ternyata hanya mampu menyerap 30 % dari apa yang telah ia baca dan sukar sekali menjawab soal-soal uraian yang membutuhkan penalaran. padahal negara lain di Asia seperti Thailand, Singapura dan Hongkong bisa mencapai angka 65% - 80 %.
Pada dasarnya,  Pendidikan itu untuk melahirkan suatu konsep pemindahan pengalaman kepada siswa,  kegiatan pemindahan pengalaman serta mengembangkannya itu kemudian menempati tempat khusus dalam proses belajar-mengajar. Berdasarkan fungsi dan tanggungjawab tersebut diatas, maka sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 UU No.20 Tahun 2003 tentang Tujuan Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa:
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar  menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Berdasarkan hal tersebut diatas berarti kurikulum sekolah diharapkan mampu mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan yang  diharapkan. Sedangkan untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional, tidak akan sampai kearah itu tanpa didukung oleh kepemimpinan kepala sekolah serta upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mengembangan lembaga pendidikan yang berkualitas dan efektif.
Salah satu program sekolah  yang dapat mendukung keberhasilan tujuan pendidikan tersebut adalah penekanan pada kegiatan Membaca-menulis (literasi) merupakan salah satu aktifitas penting dalam hidup. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta didik mempengaruhi tingkat keberhasilan baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah, padal Bab III Perencanaan pembelajaran menyebutkan bahwa salah satu desain pembelajaran pada prinsip – prinsip penyusunan RPP adalah Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
Dalam rangka mensikapi permendikbud nomor 65 tahun 2013 tersebut serta menghadapi masalah – masalah belajar dan membaca siswa sebagaimana pada uraian tersebut di atas, beberapa sekolah di Indonesia telah menyelenggarakan program – program yang berkaitan dengan meningkatkan kemampuan dan kompetensi siswa melalui membaca dan mencari  informasi, seperti Gerakan Literasi sekolah, pembiasaan membaca 10 menit sebelum mulai pembelajaran, Pengembangan perpustakaan kelas, dan perpustakaan sekolah, bahkan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, telah merintis Gerakan Literasi Sekolah di 5 daerah yaitu yaitu Provinsi DKI. Jakarta, Provinsi Sumatera Utara Riau, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
B.     Permasalahan
Dalam konteks pendidikan di Kutai Timur, khusus tingkat Sekolah Dasar, minat baca-tulis siswa rendah. Hal ini disebabkan adanya pelbagai persoalan, misalnya:
  1. Kebijakan sekolah belum secara penuh dapat mendukung penumbuhan budaya baca siswa
  2. Dalam proses pembelajaran, guru belum sepenuhnya dapat memberikan motivasi dan kesempatan siswa untuk mengembangkan diri melalui budaya baca.
  3. Perpustakaan yang ada di sebagian sekolah memiliki tingkat kunjungan pembaca yang rendah.
  4. Ketersediaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah di Kutai Timur belum berfungsi dengan baik.
  5. Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton TV daripada membaca buku.
  6. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, seringkali belum memiliki program pengembangan literasi, atau menumbuhkan budaya baca-tulis secara sistemik. Padahal siswa menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah.
  7. Terjadi lompatan dari kondisi pra-literer ke pasca-literer tanpa melalui kondisi literer. Budaya menonton lebih dominan di siswa.
  8. Pembiasaan membaca dan tulis dikalangan siswa belum terbentuk dengan baik.
C.    Dasar Kegiatan
Dasar Pelaksanaan kegiatan adalah
  1. Program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur tahun 2015
  2. Rencana Kegiatan Anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur tahun 2015
  3. Program Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar Kabupaten Kutai Timur tahun 2015
D.    Tujuan Kegiatan
Maksud dari kegiatan Kunjungan bertujuan setiap peserta :
  1. Mengetahui dan memahami tentang Kebijakan Program gerakan literasi sekolah.
  2. Mengetahui dan memahami tentang Rencana Pelaksanaan gerakan literasi sekolah.
  3. Mengetahui dan memahami tentang pihak – pihak yang terlibat dalam program gerakan literasi sekolah
  4. Mengetahui dan memahami tentang Monitoring dan evalasi gerakan literasi sekolah
  5. Mengetahui dan memahami tentang Kendala, hambatan selama pelaksanaan gerakan literasi sekolah dan cara menyelesaikanya.
  6. Dampak yang ditimbulkan oleh program gerakan literasi sekolah
E.     Tempat Dan Waktu
1.      Tempat Kunjungan
Tempat kunjungan kerja adalah Sekolah Dasar Negeri Mojokarang Kecamatan Dlanggu Mojokerto dan Sekolah Dasar Negeri Claket Kecamatan Pacet Mojokerto Jawa Timur. (Jadwal terlampir)
2.      Waktu
Kegiatan Kunjungan Kerja K3S Kutai Timur akan di selenggarakan pada 19 22 Oktober 2015.
F.     Peserta
Peserta adalah Kepala SD yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur sebanyak 36 Kepala Sekolah dan 4 dari staf Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur ( nama-nama peserta sebagaimana daftar terlampir)
G.    Laporan Keuangan
Biaya kegiatan kunjungan ini disediakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2015. (Laporan Terlampir).



























BAB II HASIL KUNJUNGAN

A.      Gambaran Umum Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Mojokerto termasuk dalam wilayah Provinsi Jawa Timur, dari 10 kabupaten tertua di Jawa Timur, yaitu tanggal peresmian 09 Mei 129, dengan luas wilayah 969.360 Km2.
Secara geografis terletak pada posisi antara 111°20’13” s/d 111°40’47” Bujur Timur dan antara 7°18’35” s/d 7°47” Lintang Selatan, dengan memiliki batas-batas administratif sebagai berikut :
-  Sebelah Utara           :    Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik
-  Sebelah Timur          :    Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan
-  Sebelah Selatan        :    Kota Batu dan Kota Malang
-  Sebelah Barat           :    Kabupaten Jombang
-   Sedangkan ditengah-tengah terdapat wilayah Kota Mojokerto.
Peta Administrasi Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur

Sumber data : Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Mojokerto,Tahun 2015



Secara administratif Kabupaten Mojokerto masuk Wilayah Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Bojonegoro, sedangkan secara spatial Tata Ruang Jawa Timur adalah masuk dalam kawasan pengembangan “Gerbang Kertosusila”. Kabupaten Mojokerto terdiri atas 18 Kecamatan, 299 Desa dan 5 Kelurahan dengan perincian berikut ini :
Jumlah Desa dan Kelurahan tiap Kecamatan Tahun 2015
No.
Kecamatan
Jumlah
Kelurahan
Desa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Trowulan
Sooko
Puri
Bangsal
Mojoanyar
Gedeg
Kemlagi
Dawarblandong
Jetis
Mojosari
Ngoro
Pungging
Kutorejo
Dlanggu
Jatirejo
Gondang
Pacet
Trawas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
-
-
16
15
16
17
12
14
20
18
16
14
19
19
17
16
19
18
20
13
Jumlah
5
299
Sumber data: Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Mojokerto,Tahun 2015
B.      Gambaran Umum Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto
Luas wilayah Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto adalah 3.539 km2, dengan batas sebagai berikut :
Sebalah utara                           : kecamatan Bangsal
Sebelah Timur                         : kecamatan Kuorejo
Sebelah Selatan                       : Kecamatan Gondang
Sebalah Barat                          : Kecamatan Puri dan Jatirejo
Jumlah pendudukan sebesar 1.025.443 jiwa. Ketinggian daratan antara 17 sampai dengan 187 meter di atas permukaan air laut.
terdiri dari 16 Desa, sebagaimana tabel berikut

C.      Gambaran Umum Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
Letak geografis wilayah kecamatan Pacet, terletak pada batas – batas sebagai berikut :
Sebalah utara                           : kecamatan Gondang, Kec. Kutorejo
Sebelah Timur                         : kecamatan Trawas
Sebelah Selatan                       : Hutan, Kota Batu
Sebalah Barat                          : Kecamatan Gondang
Luas kecamatan Pacet  45.404 km2, dengan 20 desa dan jumlah penduduk sebesar 57.369 jiwa.



Data jumlah sekolah di kecamatan Pacet adalah


D.      Kebijakan Pendidikan Kabupaten Mojokerto
VISI
Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan berbudaya
 MISI
  • Mewujudkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan non formal dan informal.
  • Meningkatkan layanan pendidikan yang bermutu.
  • Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan.
  • Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
  • Memberdayakan peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya daerah dan membudayakan olahraga.
E.       Kebijakan Sekolah
1.      Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mojokarang, Dlanggu Mojokerto
SDN Mojokarang terletak di Dusun Penilh, Desa Mojokarang, Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, telepon 0321-5115341, adalah satu – satunya sekolah negeri tingkat dasar yang ada di desa Mojokarang. Terletak di pinggiran wilayah kabupaten Mojokerto, dengan kepala sekolah Ibu Watiyah, S.Pd
a.       Visi
Terwujudnya Pendidikan yang Bermutu dalam suasana yang nyaman dan beriman
b.      Misi
§  Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM
§  Meningkatakan ketaqwaan warga sekolah melalui kegiatan keagamaan
§  Menjadikan lingkungan yang bersih aman dan nyaman


2.      Di SDN Claket kecamatan Pacet
Alamat: Jalan Raya Claket, Desa Claket, Pacet, Kabupaten Mojokerto,  Jawa Timur  61374 Telepon:(0321) 690908. Adalah 1 dari 2 sedolah dasar negeri yang ada di desa Claket.
1.      Visi dan Misi Sekolah
Visi
Terwujudnya Pendidikan yang Bermutu dalam suasana yang nyaman dan beriman
Misi
·         Melaksanakan Pembelajaran aktif Kreatif Inovatif Menyenangkan (PAIKEM)
·         Meningkatakan ketaqwaan warga sekolah melalui kegiatan keagamaan
·         Membiasakan ucapan salam dan berjabat tangan antar warga sekolah
·         Membiasakan anak didik terampil dalam berkarya
·         Menjadikan lingkungan yang bersih aman dan nyaman


Jalan Raya Claket,Desa Claket, Pacet,Claket,Pacet, Mojokerto, Jawa Timur
Kode pos  61374 , telp. (0321) 690908

F.       Program Literasi sekolah
1.      SDN Mojokarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto Jawa Timur
Program Literasi muncul sebagai akibat dari adanya minat baca tulis yang masih kurang di sekolah tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu pada waktu yang bersamaan ada program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amirika yang salah satu fokus dari adanya kerjasama tersebut adalah di bidang pembangunan dunia pendidikan. Kerjasama tersebut di bawah naungan Badan Pembangunan Internasional Amirika Serikat ( Unitid States Agency For International Development ( USAID )). Salah satu program di pembangunan dunia pendidikan adalah bidang baca dan tulis. Dengan adanya program tersebut maka program literasi menjadi landasan dari adanya program tersebut di SDN Mojokarang Kecamatan Dlanggu yang sampai saat ini masih terus berjalan sesuai rencana dan program sekolah.

Penyambutan Kunjungan ke SD N Mojokarang, Dlanggu
2.      SDN Claket kecamatan Pacet
Sebenarnya  sudah ada sejak tahun 2008, namun program tersebut belum berjalan secara optimal. Program tersebut awalnya berjalan sekedar berupa pembiasaan baca tulis. Pada awalnya pembiasaannya hanya berupa pembiasaan pagi hari selama 15 menit anak membaca dan membuat rangkuman apa yang telah dibaca. Karena hanya sekedar program pembiasaan dan tidak ada monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan dari guru maka program tersebut berjalan dengan kurang optimal. Pada kurun waktu 1 tahun terakhir budaya literasi diperkuat kembali dilaksanakan di SD tersebut dan menjadi program pembiasaan yang diprioritaskan di sekolah tersebut
Kebijakan lain yang berkaitan dengan program literasi yang diberlakukan dik kedua sekolah tersebut adalah adanya program pembiasaan sarapan pagi. Yang dimaksud dengan program sarapan pagi adalah program pembiasaan setiap siswa mengambil satu lintingan kertas yang ditaruh di dalam tabung atau kotak, dalam lintingan kertas tersebut terdapat satu pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap siswa. Pertanyaan tersebut dibuat oleh setiap siswa sebelum pulang pada jam terakhir. Pada pagi hari setiap siswa mengambil lintingan kertas di setiap kelas masing-masing secara acak dan menjawab pertanyaan tersebut.
Program literasi pada prinsipnya bisa diterapkan di sekolah manapun. Demikian juga halnya dengan sekolah-sekolah khususnya di Kabupaten Kutai Timur, teruma tingkat Sekolah Dasar.Program literasi ini jika dilaksanakan di seluruh sekolah dasar bisa berupa pembiasaan selama 15 menit. Di awal kegiatan pembiasaan mungkin bisa satu minggu sekali, kemudian ditingkatkan menjadi dua kali seminggu dan bahkan pada akhirnya bisa dilaksanakan sebanyak tiga atai empat kali dalam satu minggu.
Implementasi dari program ini bisa diawali oleh sekolah dalam satu UPT minimal satu sekolah, kemudian bertahap menjadi beberapa sekolah dan pada akhirnya seluruh sekolah di setiap UPT mampu melaksanakan program literasi tersebut.
Program ini harus segera dilaksanakan di setiap sekoalh karena dengan penerapan program tersebut akan membudayakan setiap siswa untuk membaca dan mencatat hal-hal yang penting dari bacaan-bacaan tersebut. Dengan pembiasaan membaca dan menulis akan memunculkan budaya untuk menghasilkan karya tulis. Bukan hanya sekedar budaya baca dan tulis, pada akhirnya setiap siswa akan menjadi manusia yang kritis dan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal.


Penyambutan kunjungan ke SD N Claket, Pacet


G.      Penyusunan Rencana Pelaksanaan
a.       di SDN Mojokarang Dlaggu
Pelaksanaan program literasi dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a.       Sosialisasi ttg rencana program gerakan literasi sekolah  ( Siswa, Guru, orangtua  murid, pengawas sekolah, komite dan prangkat Desa)
b.      Menyusun  Program  literasi sekolah
c.       Melaksanakan  gerakan literasi/membaca di SDN Mojokarang di semua jenjang / kelas dengan durasi waktu 15 menit mulai pukul 07.00 s/d 07.15
d.      Jadwal pelaksanaan setiap hari selasa, rabu dan kamis
e.       Bentuk kegiatan :
a)      Membaca Bersama
b)      Membaca terbimbing
c)      Membaca Mandiri
f.       Bagi kelas I s/d III hari selasa - rabu   membaca bersama dan  hari kamis membaca terbimbing
g.      Bagi Kelas IV s/d VI hari selasa - rabu   membaca terbimbing dan hari kamis  membaca Mandiri


                        Pertemuan dengan Pemangku SD N Mojokarang, Dlanggu




Waktu pengingat siswa pada saat melakukan perilaku sikap jujur

Porto Folio siswa dipajang disetiap ruang kelas



b.      di SDN Clakat kec.Pacet
a.        Kegiatan gerakan literasi sekoah dilaksanakan di semua jenjang/ kelas  yaitu dari kelas 1 s/d kelas 6 dengan jumlah rombong belajar 6 kelas
b.       Tahapan pelaksanaan
a)      Tahap pertama membaca bersama ( menjelaskan buku apa yang dibaca)
b)      Tahap kedua membaca bersama ( menjelaskan judul  buku apa yang dibaca dan menyebutkan halaman berapa yang dibaca)
c)      Membaca bersama ( siswa menjelaskan judul  buku yang dibaca, menyebutkan, dan menceritakan kembali  isi buku  yang dibaca)
d)     Membaca mandiri (siswa memilih sendiri judul buku yang akan dibaca, menentukan halaman, dan menceritakan kembali isi dari buku yang dibaca)


                        Pertemuan dengan Pemangku SD N Claket, Pacet

                        Data siswa dipajang dengan poto siswa dan guru kelas di ruang kelas




CONTOH RENCANA PROGRAM GERAKAN  LITERASI SEKOLAH
NO
HARI
KELAS
KEGIATAN
PUKUL
ALOKASI WAKTU
JUMLAH JAM/MINGGU
BAHAN YANG /DIBUTUHKAN
PENDAMPING
1
Selasa-rabu
I
Membaca bersama
07.15-07.30
15 Menit
45 menit
Big book
Wali Kelas

Kamis
Membaca mandiri terbimbing
07.15-07.30
15 Menit
Buku cerita yg sesuai kemapuan anak
Wali Kelas
2
Selasa-rabu
II
Membaca bersama
07.15-07.30
15 Menit
45 menit
Big book
Wali Kelas

Kamis
Membaca mandiri terbimbing
07.15-07.30
15 Menit
Buku cerita yg sesuai kemapuan anak
Wali Kelas
3
Selasa-rabu
III
Membaca bersama
07.15-07.30
15 Menit
45 menit
Big book
Wali Kelas

Kamis
Membaca mandiri terbimbing
07.15-07.30
15 Menit
Buku cerita yg sesuai kemapuan anak
Wali Kelas
4
Selasa-rabu
IV
Membaca Terbimbing
07.15-07.30
15 Menit
45 menit
Big book
Wali Kelas

Kamis
Membaca Mandiri
07.15-07.30
15 Menit
Buku cerita yg sesuai kemapuan anak
Wali Kelas
5
Selasa-rabu
V
Membaca Terbimbing
07.15-07.30
15 Menit
45 menit
Big book
Wali Kelas

Kamis
Membaca Mandiri
07.15-07.30
15 Menit
Buku cerita yg sesuai kemapuan anak
Wali Kelas
6
Selasa-rabu
VI
Membaca Terbimbing
07.15-07.30
15 Menit
45 menit
Big book
Wali Kelas

Kamis
Membaca Mandiri
07.15-07.30
15 Menit
Buku cerita yg sesuai kemapuan anak
Wali Kelas
7
Selasa s/d jumat
I s/d III
Layanan Khusus
07.15-0730
15 menit
60 menit
Kartu hurup
Kepala sekolah

Keterangan :
1.Membaca terbimbing dilakukan untuk kelompok anak yang dipilih  dan  dilakukan   secara acak bergantian, sementara yang tidak terpilih dalam kelompok
    yang dibimbing diberi tugas tersendiri dengan durasi waktu lebih dari 20 menit dan tidak bertanya kepada guru peembimbing.
2. untuk membaca mandiri memanfaatkan perpustakaansekolah  dan atau perpustakaan kelas




H.      Pihak – Pihak Yang Terlibat
1.      di SD Negeri Mojokarang Dlanggu.
Sebagai suatu program yang di harapkan memberikan pengaruh besar pada sekolah dalam rangka peningkatan untuk pendidikan maka tentu banyask pihak yang terlibat guna terlaksananya program gerakan literrasi sekolah ini. Di SD Mojokarang Dlanggu, pijhak yang terlibat adalahUsaid,  3 kementrian di pemerintahan Indonesia, kepala sekolah , guru, siswa, ketua komite sekolah, Lurah/ kepala desa dan paguyuban kelas.
1.      Usaid
Usaid dalam hal ini adalah mewakili pihak pemerintah Amerika yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Program ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun.
2.      3 Kementrian di Pemerintahan Indonesia
Usaid bekerjasama dengan 3 kemetrian di pemerintahan Indonesia, yaitu : Kementrian Pendidikan, Kementrian Agama dan Kementrian Pemuda dan Olahraga. Ketiga kementrian ini yang bekerjasama dengan Usaid membuat program Literasi Sekolah dengan melibatkanTim Ahli. Untuk penentuan sekolah mana yang akan mengaplikasikan program ini. Pemerintah dalam hal ini ketiga kementrian yang terlibat memanggil Gubernur seluruh Indonesia.
3.      Pemerintah Provinsi
Pemerintah Provinsi yang besedia dan memiliki komitmen yang tinggi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan akan manandatangani MOU guna terlaksananyaprogram ini.
Dalam hal ini pemerintah provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang punya kemauan dan bersedia melaksanakan program tersebut kembali memberikan tugas pemerintah kabupaten untuk menindak lanjuti kegiatan tersebut. Melalui diskusi, pemamtauan dan lain sebagainya, di tunjuklah sekolah mana yang akan melaksanakan program literasi sekolah tersebut.
4.      Kepala Sekolah
Kepala Sekolah yang sekolahnya di tunjuk sebagai sasaran membuat kebijakan-kebijakan guna melaksanakan program Litrerasi tersbut. Dalam hal ini kepala sekolah membuat jadwal, melakukan sosialisasi dan bimbingan pada guru yang ada di SD Negeri Mojokarang, melakukan sosialisasi pada seluruh siswa dan orang tua siswa dan berkoordinasi dengan ketua komite, kepala desa/lurah dan paguyuban kelas.
Kepala Sekolah perlu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak karena untuk melaksanakan program Literasi ini, sekolah harus memiliki buku bacaan ( bukan buku teks ) yang jumlahnya menimal sama dengan jumlah seluruh siswa + guru dan seluruh staff yang ada di sekolah.
5.      Guru
Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan program literasi sekolah ini di tiap kelas, memiliki peranan yang sangat penting guna terlaksananya kegiatan ini dengan baik. Kegiatan ini di laksanakan mulai hari senin hingga kamis yang pelaksanaannya selama 15 menit setiap harinya. Adapun jenis kegiatanhyang dilakukan oleh guru berupa membaca bersama, membaca terbimbing dan membaca mandiri.
6.      Siswa
Siswa sebagai sasaran program Literasi sekolah ini dapat melakukan 3 kegiatan yang berbeda dalam setiap minggunya, yaitu : membaca bersama, membaca terbimbing dan membaca mandiri.
Kegiatan membaca ini tidak hanya dilakukan siswa di ruang kelas tapi dapat dilakukan di mana saja tapi di lingkungan sekolah. Siswa dapat membaca di depan kelas dan di taman baca yang ada di halaman sekolah
7.      Ketua Komite
Ketua Komite merupakan partner kerja kepala sekolah untuk memajukan pendidikan di SD Negeri Mojokarang. Sehubungan dengan program literasi sekolah ini ketua komite sekolah bekerjasama dengan lurah/kepala desa serta paguyuban kelas agar menyediakan buku bacaan untuk di rumah dan di bawa murid ke sekolah guna mempelancar program literasi sekolah.
Di SD Negeri Mojokarang, komite sekolah tidak hanya terlibat dalam kegiatan Literasi Sekolah tapi hampir dalam setiap kegiatan.
8.      Lurah / Kepala Desa
Sekolah sebagai aset desa yang baik buruknya akan membawa nama desa mendapat perhatian yang besar dari kepala desa / lurah. Kepala Sekolah selalu berkoordinasi dengan kepala desa untukm memajukan pendidikan di SD Negeri Mojokarang. Hubungan yang terjalin dengan sangat baik ini membuat SD Negeri Mojokarang Dlanggu dapat membuat Musholla, Aula, Pagar dan merenovasi WC dengan sumber dana dari berbagai pihak. Lurah / kepala desa yang mersa memiliki sekolah terlibat langsung dalam pencarian dana untuk kemajuan sekolah.
9.      Paguyuban
Paguyuban adalah orangtua murid dari tiap kelas yang ikut terlibat aktif dan bekerjasama dengan wali kelas guna meningkatkan pembelajaran di kelas masing-masing. Paguyuban juga sangat efektif untuk menjelaskan pada orangtua / wali murid maupun masyarakat tentang pragram sekolah.
2.      di SD Negeri Claket Pacet.
Sama halnya dengan SD Negeri Mojokarang Dlanggu, program Literasi Sekolah di SD Negeri Claket juga melibatkan banyak pihak yaitu : Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Lurah / Kepala Desa, Siswa dan Paguyuban  Kelas. Adapun peran masing-masing pihak adalah sebagai berikut :
1.      Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai pemimpin dan sebagai menejer di sekolah memiliki peran yang sangat penting sedbagai penentu kebijakan. Dalam hal ini segala kebijakan yang berhubungan dengan program Literasi Sekolah menjadi tanggung jawab utama Kepala Sekolah, yang pelaksanaannya di kelas menjadi tanggung jawab guru kelas dan segenap elemen sekolah lain.
2.      Komite Sekolah
Komite sekolah sebagai partner kepala sekolahdalam melaksanakan program-program sekolah memiliki andil yang besar. Komite sekolah terlibat aktif dalam mensukseskan program-program yang di buat pihak sekolah dan ikut serta secara aktif mensosialisasikan program tersebut kepada orang tua / wali murid.
3.      Lurah / Kepala Desa
Sama halnya dengan SD Negeri Mojokarang Dlanggu, Lurah/Kepala Desa Claket juga terlibat aktif dalam kegiatan yang dilakukan sekolah. Hal ini karena pihak pemerintah desa merasa SD Negeri Claket Pacet adalah aset desa yang harus di kembangkan guna kemajuan anak didik di desa mereka.
4.      Guru
Peran utama guru dalam mensukseskan program Literasi Sekolah tak bisa di anggap remeh. Karena gurulah ujung tombak pelaksana semua program tersebut. Disetiap kelas terdapat pojok baca yang berisi buku bacaan, selain buku teks yang akan dibaca siswa saat pelaksanaan budaya Literasi.

5.      Siswa
Siswa sebagai sasaran utama kegiatan literasi diharapkan dapat dengan sungguh-sungguh dan bersemangat melaksanakan program tersebut. Siswa menentukan sendiri buku bacaan yang akan mereka baca. Bagi siswa kelas IV, V dan VI dalam program membaca mandiri dapat membuat jurnaltentang apa yang mereka baca. Hal ini di lakukan karena program literasi sekolah memiliki sasaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis. Kedua kemampuan tersebut sangatlah mendasar dalam proses belajar mengajar di sekolah.
6.      Paguyuban
Sama halnya dengan SD Negeri Mojokarang Dlanggu, SD Negeri Claket Pacet juga memberdayakan orang tua / wali murid tiap kelas untuk membantu mensukseskan program Literasi Sekolah dan juga program-program sekolah lainnya. Sebagai wakil dari orang tua / wali murid, paguyuban kelas di harapkan menjadi mediator yang efektif dalam menyampaikan program-program sekolah kepada orangtua / wali murid yang lainnya.
I.        Teknik Monitoring dan Evaluasi Program
1.      Monitoring dan Evaluasi gerakan literasi di SD Negeri Mojokarang Dlanggu. Gerakan literasi di SD Negeri Mojokarang dilaksanakan oleh guru, orang tua wali murid (paguyuban wali murid) dan seluruh pemangku kepentingan seperti UPT, Kepala Desa, Komite, Pengawas dan tentunya Kepala Sekolah.
Budaya membaca ini sudah di laksanakan kurang lebih2 tahun, di SD Negeri Mojokarang terdiri dari 8 rombel, guru PNS 9 orang, guru honor 7 orang. Laki-laki 6 orang dan 1 orang perempuan dengan jumlah siswa 187 orang yang terdiri dari 112 orang laki-laki dan 75 orang perempuan.
Budaya membaca ini dilaksanakan 15 menit sebelum belajar mengajar di mulai, bisa dilakukan di kelas, di taman dan tempat lain di lingkungan sekolah. Untuk mengevaluasi dan memonitoring kegiatan literasi di SD Negeri Mojokarang setiap setelah kegiatan anak diwajibkan melaporkan hasil dia membaca, yaitu dengan cara menulis di lembaran kertas judul dan cerita / isi yang dia baca serta sekali waktu bergiliran menceritakan apa yang dia baca pada teman-teman sekelas.
Budaya seperti ini dilakukan tidak hanya oleh sekolah tapi semua fihak ikut berpartisifasi dalam kegiatan literasi. Di sekolah diadakan “ Lomba Kelas Kreatif “. Buku bacaan tidak harus dari sekolah, anak bisa bawa bacaan sendiri dan saling tukar dengan temannya di sekolah untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak lagi.
Setelah adanya program literasi, guru menjadi lebih mudah mengajar karena anak lebih bisa memahami pelajaran dan mudah membaca karena pembiasaan. Yang dulu tidak bisa menjadi bisa, yang belum lancar menjadi lancar membaca, sehingga dalam menerima materi lebih mudah.
2.      Monitoring dan Evaluasi Gerakan Literasi di SD Negeri Claket Pacet.
Budaya baca di sekolah ini dilakukan lebih kurang delapan bulan. Kegiatan ini sama dengan di SD Mojokarang, seluruh warga sekolah orang tua, komite dan Pemerintah Daerah sangat mendukung kegiatan ini.
SD Negeri Claket Pacet – Mojokarang terletak di lereng gunung Welirang lokasi strategis di pinggir jalan terbagi menjadi 2 lokasi yang berseberangan jalan.
Untuk evaluasi dan monitoting literasi setelah kegiatan baca siswa diberi tugas melaporkan bacaannya atau juga bercerita, tempat baca bisa di dalam dan di luar kelas dengan dipandu atau di awasi oleh guru
J.        Kendala Yang Dihadapai
1.      Di SDN Mojokarang kendala myang di alami adalah
Bahwa ada beberapa orang siswa kelas satu yang belum bisa membaca, sehingga jika hal ini dibiarkan tanpa penanganan khusus maka siswa tersebut akan tertinggal jauh dari teman-temannya yang lain.
Cara mengatasi kendala tersebut adalah
Siswa yang belum bisa membaca tersebut terap di bimbing secara pelan-pelan oleh guru maupun kepala sekolah dan kerja sama dengan pihak terkait.
2.      Di SDN Claket
Kunjungan kepala sekolah tidak mmenemukan kendala.




BAB III  IMPLEMENTASI DI SD KUTAI TIMUR

A.    Kebijakan Program
1.      Program literasi pada prinsipnya bisa diterapkan di sekolah manapun. Demikian juga halnya dengan sekolah-sekolah khususnya di Kabupaten Kutai Timur, teruma tingkat Sekolah Dasar.Program literasi ini jika dilaksanakan di seluruh sekolah dasar bisa berupa pembiasaan selama 15 menit. Di awal kegiatan pembiasaan mungkin bisa satu minggu sekali, kemudian ditingkatkan menjadi dua kali seminggu dan bahkan pada akhirnya bisa dilaksanakan sebanyak tiga atai empat kali dalam satu minggu.
2.      Implementasi dari program ini bisa diawali oleh sekolah dalam satu UPT minimal satu sekolah, kemudian bertahap menjadi beberapa sekolah dan pada akhirnya seluruh sekolah di setiap UPT mampu melaksanakan program literasi tersebut.
3.      Program ini harus segera dilaksanakan di setiap sekolah karena dengan penerapan program tersebut akan membudayakan setiap siswa untuk membaca dan mencatat hal-hal yang penting dari bacaan-bacaan tersebut. Dengan pembiasaan membaca dan menulis akan memunculkan budaya untuk menghasilkan karya tulis. Bukan hanya sekedar budaya baca dan tulis, pada akhirnya setiap siswa akan menjadi manusia yang kritis dan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal.
B.     Rencana Program
1.      Sosialisasi  rencana program gerakan literasi sekolah kepada semua warga
2.      Sekolah/siswa dan guru, orangtua murid, komite sekolah, pemerintah, dan
3.      pihak-pihak lain yang terkait
4.      Membentuk atau memaksimalkan fungsi Komite sekolah /komite kelas atau membentuk paguyuban/komite kelas yang baru
5.      Menyusun  program kegiatan dan Anggaran
6.      Melaksanakan kegiatan sesuai  program
7.      Monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah/pengawas sekolah
8.      Pelaporan dan tindak lanjut
C.    Pihak – Pihak Yang Terlibat
Program Literasi Sekolah sangatlah mungkin dan wajib di implementasikan di Kabupaten Kutai Timur. Sebagai kabupaten yang secara 100% mengimplementasikan Kurikulum 2013 pemerintah kabupaten Kutai Timur harus membuat program yang dapat langsung di implementasikan di sekolah –sekolah sem kabupaten Kutai Timur.
Hal ini penting karena dalam Kurikulum 2013 kemampuan siswa dalam memahami bacaan dan kemampuan siswa dalam menuangkan hasil diskusi dan kerja perorangan dalam bentuk tulisan sangat diperlukan. Hal ini tidak mungkin dapat dilaksanakan trampa keterampilan membaca dan menulis yang baik. Kegiatan ini dapat dilakukan dari hari Senin hingga Kamis, 15 menit sebelum proses pembelajaran. Sekolah berjalan 1 semester, kegiatan membaca dan menulis ini akan membudaya dim kalangan guru dan siswa di kabupaten Kutai Timur. Apabila kegiatan membaca dan menulis sudah membudaya di lingkungan sekolah, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah akan meningkat dengan sangat signifikan.
















BAB IV  SARAN,  REKOMENDASI DAN KESIMPULAN
A.    Saran

Bagi Sekolah yang ingin menerapkan program literasi sekolah secara umum, kami sarankan hal – hal sebagai berikut :
1.      Fungsi Perpustakaan dimaksimalkan dan dibuat jadwal kunjungan kelas ke  Perpustakaan oleh masing—masing kelas
2.      Disetiap kelas  dibuat Perpustakaan mini atau pojok baca
3.      Khusus untuk kegiatan membaca mandiri agar dibuat format isian  tentang ; Nomor, Nama,  siswa ,Judul buku yang dibaca , nama pengarang,  halaman , tokoh dalam  cerita
4.      Orangtua murid menyediakan/ membelikan buku bacaan untuk anaknya ( buku  cerita,  majalah, atau sejenisnya)
5.      Dihimbau kepada wali murid untuk berperan aktif dalam kegiatan program literasi
Sekolah
B.     Rekomendasi
1.      Bagi peserta program/kunjungan
·         Mengimplementasi Program “Gerakan Literasi Sekolah “ di sekolahnya masing
·         Dengan melakukan kunjungan ke dua sekolah yang telah mengimplemntasikan program Literasi Sekolah di harapkan seluruh peserta dapat mencoba mengimplemntasikan program Literasi Sekolah di sekolah masing-masing sesuai dengan sarana yang tersedia, dalam hal ini jumlah dan keragaman buku bacaan.
2.      Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur
·         Menfasilitasi kebutuhan sekolah dalam pelaksanaan program gerakan Literasi di masing-masing Sekolah
·         Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur sebagai pihak dan penentu kebijakan di kabupaten dapat melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis untuk kepala sekolah se kabupaten kutai timur dengan memanggil narasumber yang berkompeten dalam bidang literasi.
3.      Bagi Sekolah yang dikunjungi
·         Memberikan masukan, saran, pendapat  serta menjalin kemitraan  dengan sekolah yang melaksanakan program gerakan literasi sekolah yang ada di Kutai Timur
·         Untuk sekolah yang dikunjungi agar kiranya dapat terus berbagi ilmu tentang bagaimana mengimplementasikan program literasi sekolah dan dapat meningkatkan komunikasi dengan kepala sekolah di kabupaten Kutai Timur.
·         Sudah baik hanya perlu lebih di tingkatkan lagi dalam kegiatan literasinya dalam hal penataan serta penambahan buku-buku yang lebih baik lagi.
C.    Kesimpulan
1.      Pelaksanaan pendidikan / gerakan literasi di sekolah akan berhasil dengan baik apabila didukung oleh Pendidik dan tenaga pendidikan, orangtua murid, Pengawas sekolah, komite sekolah, pemerintah, dan lingkungan masyarakat sekitar
2.      Semua yang disebutkan pada point pertama betul-betul mengetahui dan memahami serta melaksanakan program literasi di sekolah
3.      Kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak sangatlah penting di lakukan guna menunjang keberhasilan program-program sekolah khuisusnya program literasi sekolah
4.      Kerjasama dengan Komite Kelas dan Kiomite Sekolah sangat penting guna menjembatani komunikasi program-program sekolah dengan pihak orang tua / wali murid
5.      Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan program literasi sekolah harus terlebih dahulu mendapatkan sosialisasi dan bimbingan teknis pelaksanaan program tersebut, agar progam leterasiyang akan dilaksanakan di sekolah berhasil
6.      Orangtua / wali murid juga perlu mendapatkan sosialisasi program literasi sekolah agar dapat menyediakan berbagai jenis bacaan untuk putra putrinya, khususnya bagi orangtua / wali murid yang mampu .
7.      Program gemar membaca ini untuk di SDN Mojokarang maupun SDN Claket hampir tidak menemukan kendala yang signifikan
8.      Tingkat kepedulian semua warga sekolah atau pihak-pihak terkait sangat besar, agar program gemar membaca ini bisa lebih maksimal dan dilaksanakan dengan baik
Dari rangkaian kunjungan dapat kami simpulkan bahea Kegiatan Program Literasi menurut pemahaman kami adalah Budaya atau Pembiasaan membaca bagi anak (siswa di sekolah). Kegiatan ini sangat berguna bagi siswa, guru dan orang tua, dengan kegiatan ini anak menjadi lebih pandai membaca. Waktunya lebih bermanfaat dan tidak digunakan untuk bermain. Belajar memahami pelajaran lebih mudah serta orang tua menjuadi senang dan tidak sudah mengajari di rumah serta guru juga lebih mudah mengajar karena siswa menjadi pintar membaca buku pelajaran dan lebih cepat menerima.

                                                                                                Sangatta, 26 Oktober 2015

                                                                                                            Tim Penyusun

Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S)
 Kabupaten Kutai Timur
Ketua,                                                                   Sekretaris,



Haryono, S.Pd                                                     Ismullah Al Azam, S.Pd











































1 Response to "Kunjungan ke SD Mojokerto Jawa Timur 2015"

  1. assalamualaikum wr wb, boleh saya di bantu untuk contact person K3S Zona 1 Kutim? karena contact person yg dicantumkan tidak pernah aktif, terimakasih sebelumnya

    BalasHapus