LAPORAN KEGIATAN
KUNJUNGAN KERJA
KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH DASAR
KABUPATEN KUTAI TIMUR
DI JAWA TIMUR
DALAM
RANGKA IMPLEMENTASI
PROGRAM
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
DI
KABUPATEN KUTAI TIMUR TANGGAL 19 S/D 22
OKTOBER 2015
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI TIMUR
KELOMPOK
KERJA KEPALA SEKOLAH (K3S)
Sekretariat
: SD Negeri 004, Sangatta Utara, Jl. YosSudarso, TelukLingga, Sangatta
Utara,
KutaiTimur-KALTIM
ContakPerson :Haryono : 081347939361
|
DAFTAR PESERTA KUNJUNGAN
KELOMPOK
KERJA KEPALA SEKOLAH ( K3S )
KABUPATEN KUTAI TIMUR
TANGGAL 19 S/D 22 OKTOBER 2015
KE MOJOKERTO, JAWA TIMUR
|
||
NO
|
NAMA
|
ASAL SEKOLAH
|
1
|
Drs. Sriyamto, M. Pd
|
SDN 001 Sangatta Utara
|
2
|
Merry St. Djuariah W, S. Pd
|
SDN 002 Sangatta Utara
|
3
|
Ismullah Al Azam, S. Pd
|
SDN 001 Sangatta Selatan
|
4
|
Sitti Maryam, S. Pd. SD
|
SDN 006 Sangkulirang
|
5
|
Hairiah, S. Pd
|
SDN 007 Sangkulirang
|
6
|
Haryono, S. Pd
|
SDN 004 Sangata Utara
|
7
|
Ester Tappi, S. Pd
|
SDN 005 Sangatta Utara
|
8
|
Andriani Fadeli, S. Pd
|
SDN 006 Sangatta Selatan
|
9
|
Siswati, S.Pd
|
SDN 001 Teluk Pandan
|
10
|
Supriyadi,
S.Pd
|
SDN
005 Kaliorang
|
11
|
H. Ansar, S. Pd. SD
|
SDN 004 Teluk Pandan
|
12
|
Ireyne M.Rondonuwu, S. Pd
|
SDN 004 Bengalon
|
13
|
Nafsiah, S. Pd
|
SDN 008 Bengalon
|
14
|
Georgorius H. Gewar, S. Pd.
|
SDN 009 Kaliorang
|
15
|
Hj.
Nurliana S. Pd.
|
SDN 006 Karangan
|
16
|
Cholid Mudiofir, S. PdI
|
SDN 003 Sangkulirang
|
17
|
Henderikus Siga,S. Pd.SD.
|
SDN 003 Kaubun
|
18
|
Khusnul
Khotimah, S.Pd
|
SDN 004 Kongbeng
|
19
|
Zaeni, S. Pd. SD
|
SDN 008 Muara Wahau
|
20
|
Jamaluddin, S. Pd
|
SDN 003 Sangatta Utara
|
21
|
Hj. Daryani, S. Pd
|
SDN 009 Sangatta Utara
|
22
|
Riduan, S.Pd
|
SDN 010 Sangatta Utara
|
23
|
Tutik Sri Utami, S. Pd. SD
|
SDN 002 Sangatta Selatan
|
24
|
Zubaidah, S.Sos
|
SDN 005 Bengalon
|
25
|
Sudarti, S. Pd
|
SDN 002 Sangkulirang
|
26
|
Danar Takdir Suprayogi, M.Pd
|
SDN 015 Bengalon
|
27
|
H. Muh. Jufri, A. Ma. Pd
|
SDN 004 Sangkulirang
|
28
|
Wagito, S. Pd
|
SDN 008 Sangkulirang
|
29
|
Supingi,
S.Pd
|
SDN
004 Kaliorang
|
30
|
Akhmad Sulaeman, S. PdI
|
SDN 009 Sandaran
|
31
|
Sugeng Priyana, S.Pd.SD
|
SDN 002 Kongbeng
|
32
|
Siti Jubaidah, S. Pd
|
SDN 007 Kongbeng
|
33
|
Jainul Arifin, M.Pd
|
SD Negeri 011 Sangatta Utara
|
34
|
Alpian, M.Pd
|
SD Negeri 004 Rantau Pulung
|
35
|
Marsono, S.Pd
|
SD YPPSB 1 Sangatta Utara
|
36
|
Jamhari, SP
|
SD Muhammadiyah Sangatta Utara
|
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kehadirat Allah SWT, pelaksanaan kunjungan Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (K3S) tingkat Sekolah Dasar Kabupaten Kutai Timur tahun 2015 ke Sekolah
Dasar di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dapat terlaksana dengan baik.
Semoga dapat menghasilkan sebagaimana tujuan dari kunjungan ini. Serta dapat
mengimplementasikan di sekolah masing – masing bagi para peserta kunjungan. Dan
selanjutnya dapat mengimbaskan kepada sekolah – sekolah lain yang belum
bersempatan mengikuti kunjungan. Amin
Ucapan
terima kasih yang sebesar – besarnya dan sedalam-dalam kami sampaikan kepada ;
1. Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur, yang telah memprogramkan
berupa penghargaan atas prestasi sekolah dalam pelaksanaan akreditasi A,
sehingga dapat memberikan motivasi kepala para kepala sekolah untuk
meningkatkan kualitas sekolahnya.
2. Kepala
Bidang Pendidikan Dasar, yang telah memberikan bimbingan dan arahan menjelang
keberangkatan sehingga para peserta mendapat pembekalan yang cukup dalam rangka
pelaksanaan kunjungan tersebut.
3. Kepala
seksi Ketenagaan dan Evaluasi Bidang Pendidikan Dasar, yang telah mendampingi
dan selalu memberikan bimbingan selama pelaksanaan kunjungan.
4. Kepada
staf bidang Pendidikan Dasar yang telah dengan sabar mengikuti dan membantu
peserta dalam berbagai hal yang diperlukan mulai dari persiapan, selama
pelaksanaan kunjungan.
5. Kepala
semua pihak sekolah yang dikunjungan, semoga kunjungan ini dapat mempererat
persaudaraan sesama pendidikan demi meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia.
Selaian
melakukan rangkaian kunjungan ke 2 sekolah, juga peserta mengadakan kegiatan
lain yaitu seminar tentang “Anak Berkebutuhan Khusus” dengan pemateri Ibu Ike Nirta Sari, S.Psi, dan Outbond di taman
wisata pemandian air panas pacet.
Tiada kata yang paling mulia dan terindah dari do’a
seseorang yang telah menjalin persaudaraan “ semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa memberikan kekuatan, ketabahan, pentunjuk dan bimbinganNya dengan penuh
kasih dan sayang kepada kita, dalam menjalankan tugas dan amanah sebagai
pendidik. Amin
Akhirnya apabila ada kata dan tingkah selama
kunjungan kami atas nama pribadi dan rombongan dengan segala kerendahan hati
yang tulis mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya dan sebesar-besarnya.
Sangatta,
26 Oktober 2015
Tim
Penyusun
Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S)
Kabupaten Kutai Timur
Ketua, Sekretaris,
Haryono, S.Pd Ismullah Al Azam, S.Pd
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
Kata
Pengantar............................................................................................ i
Daftar
Isi...................................................................................................... ii
Bab
I PENDAHULUAN 1
A. Latar
Belakang 1
B. Permasalahan 1
C. Dasar
Kegiatan 3
D. Tujuan
kegiatan 3
E. Tempat
dan Waktu 3
F. Peserta 4
G. Laporan
Keuangan 4
Bab
II HASIL KUNJUNGAN 5
A. Gambaran
Umum Kabupaten Mojokerto 5
B. Gambaran
Umum Kecamatan Dlanggu Kab. Mojokerto 6
C. Gambaran
Umum Kecamatan Pacert, Kab. Mojokerto 7
D. Kebijakan
Pendidikan Kabupaten Mojokerto 10
E. Kebijakan
Sekolah 10
F. Program
Literasi 11
G. Penyusunan
Rencana Pelaksanaan 14
H. Pihak
– Pihak Yang Terlibat 18
I. Teknik
Monitoring dan Evalusi Program 21
Bab
III IMPLEMENTASI DI SD KUTAI TIMUR
A. Kebijakan
Program 23
B. Rencana
Program 23
C. Pihak
– Pihak yang terlibat 23
Bab
IV SARAN, REKOMENDASI DAN KESIMPULAN 25
A. Saran
25
B. Rekomendasi 25
C. Kesimpulan 26
Lampiran
– Lampiran :
1. Daftar
Peserta
2. Jadwal
Pelaksanaan
3. Dokumentasi
LAPORAN HASIL
KUNJUNGAN KEPALA SEKOLAH DASAR
KABUPATEN KUTAI TIMUR
DI JAWA TIMUR TANGGAL 19 S/D 22 OKTOBER 2015
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pencapaian kompetensi literasi anak Indonesia masih tergolong
rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan hasil studi
perbandingan dari The International Association Evaluation Achievement (IAEA)
tentang kemampuan memperoleh serta memahami informasi bacaan terhadap siswa di
kelas IV SD dari 30 negara, ternyata Indonesia berada pada urutan ke-29.
Sedangkan menurut hasil survey untuk kemampuan membacanya, Siswa SD di
Indonesia hanya mencapai 36,1 % (peringkat 26 dari 27 negara).
Survey lain yang semakin memperkuat kondisi di atas pernah
dilakukan oleh Association for the Evaluation of Education Achievement terhadap
tingkat kemampuan membaca siswa di dunia. Anak-anak di Indonesia ternyata hanya
mampu menyerap 30 % dari apa yang telah ia baca dan sukar sekali menjawab
soal-soal uraian yang membutuhkan penalaran. padahal negara lain di Asia
seperti Thailand, Singapura dan Hongkong bisa mencapai angka 65% - 80 %.
Pada
dasarnya, Pendidikan itu untuk
melahirkan suatu konsep pemindahan pengalaman kepada siswa, kegiatan pemindahan pengalaman serta mengembangkannya itu kemudian menempati tempat
khusus dalam proses belajar-mengajar. Berdasarkan fungsi dan tanggungjawab
tersebut diatas, maka sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 UU No.20 Tahun 2003 tentang Tujuan Pendidikan
Nasional yang menyatakan bahwa:
Tujuan
Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Berdasarkan
hal tersebut diatas berarti kurikulum sekolah diharapkan mampu mengantarkan
siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Sedangkan untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional, tidak
akan sampai kearah itu tanpa didukung oleh kepemimpinan kepala sekolah serta
upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mengembangan
lembaga pendidikan yang berkualitas dan efektif.
Salah satu program sekolah
yang dapat mendukung keberhasilan tujuan pendidikan tersebut adalah
penekanan pada kegiatan Membaca-menulis (literasi) merupakan salah satu
aktifitas penting dalam hidup. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada
kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri
peserta didik mempengaruhi tingkat keberhasilan baik di sekolah maupun dalam
kehidupan bermasyarakat.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah, padal Bab III Perencanaan
pembelajaran menyebutkan bahwa salah satu desain pembelajaran pada prinsip – prinsip penyusunan RPP adalah Pengembangan
budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
Dalam rangka mensikapi permendikbud nomor 65 tahun 2013
tersebut serta menghadapi masalah – masalah belajar dan membaca siswa
sebagaimana pada uraian tersebut di atas, beberapa sekolah di Indonesia telah
menyelenggarakan program – program yang berkaitan dengan meningkatkan kemampuan
dan kompetensi siswa melalui membaca dan mencari informasi, seperti Gerakan Literasi sekolah,
pembiasaan membaca 10 menit sebelum mulai pembelajaran, Pengembangan
perpustakaan kelas, dan perpustakaan sekolah, bahkan kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI melalui Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015
tentang Penumbuhan Budi Pekerti, telah merintis Gerakan Literasi Sekolah di 5 daerah yaitu
yaitu Provinsi DKI. Jakarta, Provinsi Sumatera Utara Riau, Provinsi Nusa
Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
B.
Permasalahan
Dalam konteks pendidikan di Kutai Timur, khusus tingkat Sekolah
Dasar, minat baca-tulis siswa rendah. Hal ini disebabkan adanya pelbagai
persoalan, misalnya:
- Kebijakan sekolah belum secara penuh dapat mendukung penumbuhan budaya baca siswa
- Dalam proses pembelajaran, guru belum sepenuhnya dapat memberikan motivasi dan kesempatan siswa untuk mengembangkan diri melalui budaya baca.
- Perpustakaan yang ada di sebagian sekolah memiliki tingkat kunjungan pembaca yang rendah.
- Ketersediaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah di Kutai Timur belum berfungsi dengan baik.
- Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton TV daripada membaca buku.
- Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, seringkali belum memiliki program pengembangan literasi, atau menumbuhkan budaya baca-tulis secara sistemik. Padahal siswa menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah.
- Terjadi lompatan dari kondisi pra-literer ke pasca-literer tanpa melalui kondisi literer. Budaya menonton lebih dominan di siswa.
- Pembiasaan membaca dan tulis dikalangan siswa belum terbentuk dengan baik.
C.
Dasar Kegiatan
Dasar
Pelaksanaan kegiatan adalah
- Program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur tahun 2015
- Rencana Kegiatan Anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur tahun 2015
- Program Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar Kabupaten Kutai Timur tahun 2015
D.
Tujuan Kegiatan
Maksud dari kegiatan Kunjungan bertujuan setiap peserta :
- Mengetahui dan memahami tentang Kebijakan Program gerakan literasi sekolah.
- Mengetahui dan memahami tentang Rencana Pelaksanaan gerakan literasi sekolah.
- Mengetahui dan memahami tentang pihak – pihak yang terlibat dalam program gerakan literasi sekolah
- Mengetahui dan memahami tentang Monitoring dan evalasi gerakan literasi sekolah
- Mengetahui dan memahami tentang Kendala, hambatan selama pelaksanaan gerakan literasi sekolah dan cara menyelesaikanya.
- Dampak yang ditimbulkan oleh program gerakan literasi sekolah
E.
Tempat Dan Waktu
1. Tempat Kunjungan
Tempat kunjungan kerja adalah
Sekolah Dasar Negeri Mojokarang Kecamatan Dlanggu Mojokerto dan Sekolah Dasar Negeri Claket
Kecamatan Pacet Mojokerto Jawa Timur. (Jadwal terlampir)
2. Waktu
Kegiatan Kunjungan Kerja K3S Kutai
Timur akan di selenggarakan pada 19 – 22 Oktober 2015.
F.
Peserta
Peserta adalah Kepala SD yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur sebanyak 36 Kepala Sekolah dan 4 dari staf
Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur ( nama-nama peserta
sebagaimana daftar terlampir)
G.
Laporan Keuangan
Biaya kegiatan kunjungan ini disediakan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2015. (Laporan Terlampir).
BAB II HASIL KUNJUNGAN
A.
Gambaran Umum Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Mojokerto termasuk
dalam wilayah Provinsi Jawa Timur, dari 10 kabupaten tertua di Jawa Timur, yaitu
tanggal peresmian 09 Mei 129, dengan luas wilayah 969.360
Km2.
Secara geografis terletak pada
posisi antara 111°20’13” s/d 111°40’47” Bujur Timur dan antara
7°18’35” s/d 7°47” Lintang Selatan, dengan memiliki batas-batas administratif
sebagai berikut :
- Sebelah Utara
: Kabupaten
Lamongan dan Kabupaten Gresik
- Sebelah Timur
: Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan
- Sebelah Selatan :
Kota Batu dan Kota Malang
- Sebelah
Barat :
Kabupaten Jombang
- Sedangkan ditengah-tengah terdapat wilayah Kota Mojokerto.
Peta Administrasi Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
Sumber data : Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Mojokerto,Tahun
2015
Secara administratif Kabupaten Mojokerto masuk
Wilayah Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Bojonegoro,
sedangkan secara spatial Tata Ruang Jawa Timur adalah masuk dalam kawasan
pengembangan “Gerbang Kertosusila”. Kabupaten Mojokerto terdiri atas 18
Kecamatan, 299 Desa dan 5 Kelurahan dengan perincian berikut ini :
Jumlah Desa
dan Kelurahan tiap Kecamatan Tahun 2015
No.
|
Kecamatan
|
Jumlah
|
|
Kelurahan
|
Desa
|
||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
|
Trowulan
Sooko
Puri
Bangsal
Mojoanyar
Gedeg
Kemlagi
Dawarblandong
Jetis
Mojosari
Ngoro
Pungging
Kutorejo
Dlanggu
Jatirejo
Gondang
Pacet
Trawas
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
-
-
|
16
15
16
17
12
14
20
18
16
14
19
19
17
16
19
18
20
13
|
Jumlah
|
5
|
299
|
Sumber data: Bagian Pemerintahan Setda
Kabupaten Mojokerto,Tahun 2015
B.
Gambaran Umum Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto
Luas
wilayah Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto adalah 3.539 km2, dengan batas
sebagai berikut :
Sebalah utara : kecamatan Bangsal
Sebelah Timur : kecamatan Kuorejo
Sebelah Selatan : Kecamatan Gondang
Sebalah Barat : Kecamatan Puri dan
Jatirejo
Jumlah pendudukan
sebesar 1.025.443 jiwa. Ketinggian daratan antara 17 sampai dengan 187 meter di
atas permukaan air laut.
terdiri dari 16 Desa, sebagaimana tabel berikut
C.
Gambaran Umum Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
Letak
geografis wilayah kecamatan Pacet, terletak pada batas – batas sebagai berikut
:
Sebalah utara : kecamatan Gondang,
Kec. Kutorejo
Sebelah Timur : kecamatan Trawas
Sebelah Selatan : Hutan, Kota Batu
Sebalah Barat : Kecamatan Gondang
Luas kecamatan Pacet 45.404 km2, dengan 20 desa dan jumlah
penduduk sebesar 57.369 jiwa.
Data jumlah sekolah di
kecamatan Pacet adalah
D.
Kebijakan Pendidikan Kabupaten Mojokerto
VISI
Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan berbudaya
MISI
Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan berbudaya
MISI
- Mewujudkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan non formal dan informal.
- Meningkatkan layanan pendidikan yang bermutu.
- Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan.
- Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
- Memberdayakan peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya daerah dan membudayakan olahraga.
E.
Kebijakan Sekolah
1.
Sekolah Dasar
Negeri (SDN) Mojokarang, Dlanggu Mojokerto
SDN Mojokarang terletak di Dusun Penilh, Desa Mojokarang,
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, telepon 0321-5115341, adalah
satu – satunya sekolah negeri tingkat dasar yang ada di desa Mojokarang.
Terletak di pinggiran wilayah kabupaten Mojokerto, dengan kepala sekolah Ibu
Watiyah, S.Pd
a.
Visi
Terwujudnya Pendidikan
yang Bermutu dalam suasana yang nyaman dan beriman
b.
Misi
§
Melaksanakan
pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM
§
Meningkatakan ketaqwaan
warga sekolah melalui kegiatan keagamaan
§
Menjadikan lingkungan
yang bersih aman dan nyaman
2.
Di SDN Claket
kecamatan Pacet
Alamat: Jalan Raya Claket, Desa Claket,
Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa
Timur 61374 Telepon:(0321) 690908.
Adalah 1 dari 2 sedolah dasar negeri yang ada di desa Claket.
1. Visi
dan Misi Sekolah
Visi
Terwujudnya Pendidikan
yang Bermutu dalam suasana yang nyaman dan beriman
Misi
·
Melaksanakan
Pembelajaran aktif Kreatif Inovatif Menyenangkan (PAIKEM)
·
Meningkatakan ketaqwaan
warga sekolah melalui kegiatan keagamaan
·
Membiasakan ucapan
salam dan berjabat tangan antar warga sekolah
·
Membiasakan anak didik
terampil dalam berkarya
·
Menjadikan lingkungan
yang bersih aman dan nyaman
Jalan Raya
Claket,Desa Claket, Pacet,Claket,Pacet, Mojokerto, Jawa Timur
Kode pos 61374 , telp. (0321) 690908
F.
Program Literasi sekolah
1. SDN
Mojokarang Kecamatan Dlanggu
Kabupaten Mojokerto Jawa Timur
Program
Literasi muncul sebagai akibat dari adanya minat baca tulis yang masih kurang
di sekolah tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu pada waktu yang bersamaan
ada program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amirika
yang salah satu fokus dari adanya kerjasama tersebut adalah di bidang
pembangunan dunia pendidikan. Kerjasama tersebut di bawah naungan Badan
Pembangunan Internasional Amirika Serikat ( Unitid
States Agency For International Development ( USAID )). Salah satu program
di pembangunan dunia pendidikan adalah bidang baca dan tulis. Dengan adanya
program tersebut maka program literasi menjadi landasan dari adanya program
tersebut di SDN Mojokarang Kecamatan Dlanggu yang sampai saat ini masih terus
berjalan sesuai rencana dan program sekolah.
Penyambutan Kunjungan ke SD N
Mojokarang, Dlanggu
2. SDN
Claket kecamatan Pacet
Sebenarnya sudah ada sejak tahun 2008, namun program
tersebut belum berjalan secara optimal. Program tersebut awalnya berjalan
sekedar berupa pembiasaan baca tulis. Pada awalnya pembiasaannya hanya berupa
pembiasaan pagi hari selama 15 menit anak membaca dan membuat rangkuman apa
yang telah dibaca. Karena hanya sekedar program pembiasaan dan tidak ada
monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan dari guru maka program tersebut
berjalan dengan kurang optimal. Pada kurun waktu 1 tahun terakhir budaya
literasi diperkuat kembali dilaksanakan di SD tersebut dan menjadi program
pembiasaan yang diprioritaskan di sekolah tersebut
Kebijakan
lain yang berkaitan dengan program literasi yang diberlakukan dik kedua sekolah
tersebut adalah adanya program pembiasaan sarapan pagi. Yang dimaksud dengan
program sarapan pagi adalah program pembiasaan setiap siswa mengambil satu
lintingan kertas yang ditaruh di dalam tabung atau kotak, dalam lintingan
kertas tersebut terdapat satu pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap siswa.
Pertanyaan tersebut dibuat oleh setiap siswa sebelum pulang pada jam terakhir.
Pada pagi hari setiap siswa mengambil lintingan kertas di setiap kelas masing-masing
secara acak dan menjawab pertanyaan tersebut.
Program
literasi pada prinsipnya bisa diterapkan di sekolah manapun. Demikian juga
halnya dengan sekolah-sekolah khususnya di Kabupaten Kutai Timur, teruma
tingkat Sekolah Dasar.Program literasi ini jika dilaksanakan di seluruh sekolah
dasar bisa berupa pembiasaan selama 15 menit. Di awal kegiatan pembiasaan
mungkin bisa satu minggu sekali, kemudian ditingkatkan menjadi dua kali
seminggu dan bahkan pada akhirnya bisa dilaksanakan sebanyak tiga atai empat
kali dalam satu minggu.
Implementasi
dari program ini bisa diawali oleh sekolah dalam satu UPT minimal satu sekolah,
kemudian bertahap menjadi beberapa sekolah dan pada akhirnya seluruh sekolah di
setiap UPT mampu melaksanakan program literasi tersebut.
Program
ini harus segera dilaksanakan di setiap sekoalh karena dengan penerapan program
tersebut akan membudayakan setiap siswa untuk membaca dan mencatat hal-hal yang
penting dari bacaan-bacaan tersebut. Dengan pembiasaan membaca dan menulis akan
memunculkan budaya untuk menghasilkan karya tulis. Bukan hanya sekedar budaya
baca dan tulis, pada akhirnya setiap siswa akan menjadi manusia yang kritis dan
mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal.
Penyambutan kunjungan ke SD N Claket, Pacet
G.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan
a.
di SDN Mojokarang Dlaggu
Pelaksanaan
program literasi dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a.
Sosialisasi ttg rencana program gerakan literasi
sekolah ( Siswa, Guru, orangtua murid, pengawas sekolah, komite dan prangkat
Desa)
b.
Menyusun
Program literasi sekolah
c.
Melaksanakan
gerakan literasi/membaca di SDN Mojokarang di semua jenjang / kelas dengan
durasi waktu 15 menit mulai pukul 07.00 s/d 07.15
d.
Jadwal pelaksanaan setiap hari selasa, rabu dan kamis
e.
Bentuk kegiatan :
a)
Membaca Bersama
b)
Membaca terbimbing
c)
Membaca Mandiri
f.
Bagi kelas I s/d III hari selasa - rabu membaca bersama dan hari kamis membaca terbimbing
g.
Bagi Kelas IV s/d VI hari selasa - rabu membaca terbimbing dan hari kamis membaca Mandiri
Pertemuan dengan
Pemangku SD N Mojokarang, Dlanggu
Waktu
pengingat siswa pada saat melakukan perilaku sikap jujur
Porto Folio
siswa dipajang disetiap ruang kelas
b.
di SDN Clakat kec.Pacet
a.
Kegiatan gerakan
literasi sekoah dilaksanakan di semua jenjang/ kelas yaitu dari kelas 1 s/d kelas 6 dengan jumlah
rombong belajar 6 kelas
b.
Tahapan
pelaksanaan
a)
Tahap pertama membaca bersama ( menjelaskan buku apa yang
dibaca)
b)
Tahap kedua membaca bersama ( menjelaskan judul buku apa yang dibaca dan menyebutkan halaman
berapa yang dibaca)
c)
Membaca bersama ( siswa menjelaskan judul buku yang dibaca, menyebutkan, dan
menceritakan kembali isi buku yang dibaca)
d)
Membaca mandiri (siswa memilih sendiri judul buku yang
akan dibaca, menentukan halaman, dan menceritakan kembali isi dari buku yang
dibaca)
Pertemuan dengan Pemangku SD N Claket, Pacet
Data siswa dipajang dengan poto siswa dan
guru kelas di ruang kelas
CONTOH
RENCANA PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH
NO
|
HARI
|
KELAS
|
KEGIATAN
|
PUKUL
|
ALOKASI WAKTU
|
JUMLAH JAM/MINGGU
|
BAHAN YANG /DIBUTUHKAN
|
PENDAMPING
|
1
|
Selasa-rabu
|
I
|
Membaca bersama
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
45 menit
|
Big book
|
Wali Kelas
|
Kamis
|
Membaca mandiri
terbimbing
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
Buku cerita yg
sesuai kemapuan anak
|
Wali Kelas
|
|||
2
|
Selasa-rabu
|
II
|
Membaca bersama
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
45 menit
|
Big book
|
Wali Kelas
|
Kamis
|
Membaca mandiri
terbimbing
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
Buku cerita yg
sesuai kemapuan anak
|
Wali Kelas
|
|||
3
|
Selasa-rabu
|
III
|
Membaca bersama
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
45 menit
|
Big book
|
Wali Kelas
|
Kamis
|
Membaca mandiri
terbimbing
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
Buku cerita yg
sesuai kemapuan anak
|
Wali Kelas
|
|||
4
|
Selasa-rabu
|
IV
|
Membaca Terbimbing
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
45 menit
|
Big book
|
Wali Kelas
|
Kamis
|
Membaca Mandiri
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
Buku cerita yg
sesuai kemapuan anak
|
Wali Kelas
|
|||
5
|
Selasa-rabu
|
V
|
Membaca Terbimbing
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
45 menit
|
Big book
|
Wali Kelas
|
Kamis
|
Membaca Mandiri
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
Buku cerita yg
sesuai kemapuan anak
|
Wali Kelas
|
|||
6
|
Selasa-rabu
|
VI
|
Membaca Terbimbing
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
45 menit
|
Big book
|
Wali Kelas
|
Kamis
|
Membaca Mandiri
|
07.15-07.30
|
15 Menit
|
Buku cerita yg
sesuai kemapuan anak
|
Wali Kelas
|
|||
7
|
Selasa s/d jumat
|
I s/d III
|
Layanan Khusus
|
07.15-0730
|
15 menit
|
60 menit
|
Kartu hurup
|
Kepala sekolah
|
Keterangan :
1.Membaca terbimbing dilakukan untuk kelompok anak yang
dipilih dan dilakukan
secara acak bergantian, sementara yang tidak terpilih dalam kelompok
yang dibimbing
diberi tugas tersendiri dengan durasi waktu lebih dari 20 menit dan tidak
bertanya kepada guru peembimbing.
2. untuk membaca mandiri memanfaatkan
perpustakaansekolah dan atau
perpustakaan kelas
H.
Pihak – Pihak Yang Terlibat
1. di
SD Negeri Mojokarang Dlanggu.
Sebagai
suatu program yang di harapkan memberikan pengaruh besar pada sekolah dalam
rangka peningkatan untuk pendidikan maka tentu banyask pihak yang terlibat guna
terlaksananya program gerakan literrasi sekolah ini. Di SD Mojokarang Dlanggu,
pijhak yang terlibat adalahUsaid, 3
kementrian di pemerintahan Indonesia, kepala sekolah , guru, siswa, ketua
komite sekolah, Lurah/ kepala desa dan paguyuban kelas.
1. Usaid
Usaid
dalam hal ini adalah mewakili pihak pemerintah Amerika yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Program ini akan dilaksanakan dalam
kurun waktu 5 tahun.
2. 3
Kementrian di Pemerintahan Indonesia
Usaid
bekerjasama dengan 3 kemetrian di pemerintahan Indonesia, yaitu : Kementrian
Pendidikan, Kementrian Agama dan Kementrian Pemuda dan Olahraga. Ketiga
kementrian ini yang bekerjasama dengan Usaid membuat program Literasi Sekolah
dengan melibatkanTim Ahli. Untuk penentuan sekolah mana yang akan
mengaplikasikan program ini. Pemerintah dalam hal ini ketiga kementrian yang
terlibat memanggil Gubernur seluruh Indonesia.
3. Pemerintah
Provinsi
Pemerintah
Provinsi yang besedia dan memiliki komitmen yang tinggi dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan akan manandatangani MOU guna terlaksananyaprogram
ini.
Dalam
hal ini pemerintah provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang punya
kemauan dan bersedia melaksanakan program tersebut kembali memberikan tugas
pemerintah kabupaten untuk menindak lanjuti kegiatan tersebut. Melalui diskusi,
pemamtauan dan lain sebagainya, di tunjuklah sekolah mana yang akan
melaksanakan program literasi sekolah tersebut.
4. Kepala
Sekolah
Kepala
Sekolah yang sekolahnya di tunjuk sebagai sasaran membuat kebijakan-kebijakan
guna melaksanakan program Litrerasi tersbut. Dalam hal ini kepala sekolah
membuat jadwal, melakukan sosialisasi dan bimbingan pada guru yang ada di SD
Negeri Mojokarang, melakukan sosialisasi pada seluruh siswa dan orang tua siswa
dan berkoordinasi dengan ketua komite, kepala desa/lurah dan paguyuban kelas.
Kepala
Sekolah perlu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak karena untuk
melaksanakan program Literasi ini, sekolah harus memiliki buku bacaan ( bukan
buku teks ) yang jumlahnya menimal sama dengan jumlah seluruh siswa + guru dan
seluruh staff yang ada di sekolah.
5. Guru
Guru
sebagai ujung tombak pelaksanaan program literasi sekolah ini di tiap kelas,
memiliki peranan yang sangat penting guna terlaksananya kegiatan ini dengan
baik. Kegiatan ini di laksanakan mulai hari senin hingga kamis yang
pelaksanaannya selama 15 menit setiap harinya. Adapun jenis kegiatanhyang
dilakukan oleh guru berupa membaca bersama, membaca terbimbing dan membaca
mandiri.
6. Siswa
Siswa
sebagai sasaran program Literasi sekolah ini dapat melakukan 3 kegiatan yang
berbeda dalam setiap minggunya, yaitu : membaca bersama, membaca terbimbing dan
membaca mandiri.
Kegiatan
membaca ini tidak hanya dilakukan siswa di ruang kelas tapi dapat dilakukan di
mana saja tapi di lingkungan sekolah. Siswa dapat membaca di depan kelas dan di
taman baca yang ada di halaman sekolah
7. Ketua
Komite
Ketua
Komite merupakan partner kerja kepala sekolah untuk memajukan pendidikan di SD
Negeri Mojokarang. Sehubungan dengan program literasi sekolah ini ketua komite
sekolah bekerjasama dengan lurah/kepala desa serta paguyuban kelas agar
menyediakan buku bacaan untuk di rumah dan di bawa murid ke sekolah guna
mempelancar program literasi sekolah.
Di
SD Negeri Mojokarang, komite sekolah tidak hanya terlibat dalam kegiatan
Literasi Sekolah tapi hampir dalam setiap kegiatan.
8. Lurah
/ Kepala Desa
Sekolah
sebagai aset desa yang baik buruknya akan membawa nama desa mendapat perhatian
yang besar dari kepala desa / lurah. Kepala Sekolah selalu berkoordinasi dengan
kepala desa untukm memajukan pendidikan di SD Negeri Mojokarang. Hubungan yang
terjalin dengan sangat baik ini membuat SD Negeri Mojokarang Dlanggu dapat
membuat Musholla, Aula, Pagar dan merenovasi WC dengan sumber dana dari
berbagai pihak. Lurah / kepala desa yang mersa memiliki sekolah terlibat
langsung dalam pencarian dana untuk kemajuan sekolah.
9. Paguyuban
Paguyuban
adalah orangtua murid dari tiap kelas yang ikut terlibat aktif dan bekerjasama
dengan wali kelas guna meningkatkan pembelajaran di kelas masing-masing.
Paguyuban juga sangat efektif untuk menjelaskan pada orangtua / wali murid
maupun masyarakat tentang pragram sekolah.
2. di
SD Negeri Claket Pacet.
Sama
halnya dengan SD Negeri Mojokarang Dlanggu, program Literasi Sekolah di SD
Negeri Claket juga melibatkan banyak pihak yaitu : Kepala Sekolah, Komite
Sekolah, Lurah / Kepala Desa, Siswa dan Paguyuban Kelas. Adapun peran masing-masing pihak
adalah sebagai berikut :
1. Kepala
Sekolah
Kepala
Sekolah sebagai pemimpin dan sebagai menejer di sekolah memiliki peran yang
sangat penting sedbagai penentu kebijakan. Dalam hal ini segala kebijakan yang
berhubungan dengan program Literasi Sekolah menjadi tanggung jawab utama Kepala
Sekolah, yang pelaksanaannya di kelas menjadi tanggung jawab guru kelas dan
segenap elemen sekolah lain.
2. Komite
Sekolah
Komite
sekolah sebagai partner kepala sekolahdalam melaksanakan program-program
sekolah memiliki andil yang besar. Komite sekolah terlibat aktif dalam
mensukseskan program-program yang di buat pihak sekolah dan ikut serta secara
aktif mensosialisasikan program tersebut kepada orang tua / wali murid.
3. Lurah
/ Kepala Desa
Sama
halnya dengan SD Negeri Mojokarang Dlanggu, Lurah/Kepala Desa Claket juga
terlibat aktif dalam kegiatan yang dilakukan sekolah. Hal ini karena pihak
pemerintah desa merasa SD Negeri Claket Pacet adalah aset desa yang harus di
kembangkan guna kemajuan anak didik di desa mereka.
4. Guru
Peran
utama guru dalam mensukseskan program Literasi Sekolah tak bisa di anggap
remeh. Karena gurulah ujung tombak pelaksana semua program tersebut. Disetiap
kelas terdapat pojok baca yang berisi buku bacaan, selain buku teks yang akan
dibaca siswa saat pelaksanaan budaya Literasi.
5. Siswa
Siswa
sebagai sasaran utama kegiatan literasi diharapkan dapat dengan sungguh-sungguh
dan bersemangat melaksanakan program tersebut. Siswa menentukan sendiri buku
bacaan yang akan mereka baca. Bagi siswa kelas IV, V dan VI dalam program
membaca mandiri dapat membuat jurnaltentang apa yang mereka baca. Hal ini di
lakukan karena program literasi sekolah memiliki sasaran untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca dan menulis. Kedua kemampuan tersebut sangatlah
mendasar dalam proses belajar mengajar di sekolah.
6. Paguyuban
Sama
halnya dengan SD Negeri Mojokarang Dlanggu, SD Negeri Claket Pacet juga
memberdayakan orang tua / wali murid tiap kelas untuk membantu mensukseskan
program Literasi Sekolah dan juga program-program sekolah lainnya. Sebagai
wakil dari orang tua / wali murid, paguyuban kelas di harapkan menjadi mediator
yang efektif dalam menyampaikan program-program sekolah kepada orangtua / wali
murid yang lainnya.
I.
Teknik Monitoring
dan Evaluasi Program
1. Monitoring
dan Evaluasi gerakan literasi di SD Negeri Mojokarang Dlanggu. Gerakan literasi
di SD Negeri Mojokarang dilaksanakan oleh guru, orang tua wali murid (paguyuban
wali murid) dan seluruh pemangku kepentingan seperti UPT, Kepala Desa, Komite,
Pengawas dan tentunya Kepala Sekolah.
Budaya
membaca ini sudah di laksanakan kurang lebih2 tahun, di SD Negeri Mojokarang
terdiri dari 8 rombel, guru PNS 9 orang, guru honor 7 orang. Laki-laki 6 orang
dan 1 orang perempuan dengan jumlah siswa 187 orang yang terdiri dari 112 orang
laki-laki dan 75 orang perempuan.
Budaya
membaca ini dilaksanakan 15 menit sebelum belajar mengajar di mulai, bisa
dilakukan di kelas, di taman dan tempat lain di lingkungan sekolah. Untuk
mengevaluasi dan memonitoring kegiatan literasi di SD Negeri Mojokarang setiap
setelah kegiatan anak diwajibkan melaporkan hasil dia membaca, yaitu dengan
cara menulis di lembaran kertas judul dan cerita / isi yang dia baca serta
sekali waktu bergiliran menceritakan apa yang dia baca pada teman-teman
sekelas.
Budaya
seperti ini dilakukan tidak hanya oleh sekolah tapi semua fihak ikut
berpartisifasi dalam kegiatan literasi. Di sekolah diadakan “ Lomba Kelas
Kreatif “. Buku bacaan tidak harus dari sekolah, anak bisa bawa bacaan sendiri
dan saling tukar dengan temannya di sekolah untuk mendapatkan pengetahuan yang
lebih banyak lagi.
Setelah
adanya program literasi, guru menjadi lebih mudah mengajar karena anak lebih
bisa memahami pelajaran dan mudah membaca karena pembiasaan. Yang dulu tidak
bisa menjadi bisa, yang belum lancar menjadi lancar membaca, sehingga dalam
menerima materi lebih mudah.
2. Monitoring
dan Evaluasi Gerakan Literasi di SD Negeri Claket Pacet.
Budaya
baca di sekolah ini dilakukan lebih kurang delapan bulan. Kegiatan ini sama
dengan di SD Mojokarang, seluruh warga sekolah orang tua, komite dan Pemerintah
Daerah sangat mendukung kegiatan ini.
SD
Negeri Claket Pacet – Mojokarang terletak di lereng gunung Welirang lokasi
strategis di pinggir jalan terbagi menjadi 2 lokasi yang berseberangan jalan.
Untuk
evaluasi dan monitoting literasi setelah kegiatan baca siswa diberi tugas
melaporkan bacaannya atau juga bercerita, tempat baca bisa di dalam dan di luar
kelas dengan dipandu atau di awasi oleh guru
J.
Kendala Yang Dihadapai
1. Di
SDN Mojokarang kendala myang di alami adalah
Bahwa
ada beberapa orang siswa kelas satu yang belum bisa membaca, sehingga jika hal
ini dibiarkan tanpa penanganan khusus maka siswa tersebut akan tertinggal jauh
dari teman-temannya yang lain.
Cara
mengatasi kendala tersebut adalah
Siswa
yang belum bisa membaca tersebut terap di bimbing secara pelan-pelan oleh guru
maupun kepala sekolah dan kerja sama dengan pihak terkait.
2. Di SDN Claket
Kunjungan
kepala sekolah tidak mmenemukan kendala.
BAB III IMPLEMENTASI DI SD KUTAI TIMUR
A.
Kebijakan Program
1. Program
literasi pada prinsipnya bisa diterapkan di sekolah manapun. Demikian juga
halnya dengan sekolah-sekolah khususnya di Kabupaten Kutai Timur, teruma
tingkat Sekolah Dasar.Program literasi ini jika dilaksanakan di seluruh sekolah
dasar bisa berupa pembiasaan selama 15 menit. Di awal kegiatan pembiasaan
mungkin bisa satu minggu sekali, kemudian ditingkatkan menjadi dua kali
seminggu dan bahkan pada akhirnya bisa dilaksanakan sebanyak tiga atai empat
kali dalam satu minggu.
2. Implementasi
dari program ini bisa diawali oleh sekolah dalam satu UPT minimal satu sekolah,
kemudian bertahap menjadi beberapa sekolah dan pada akhirnya seluruh sekolah di
setiap UPT mampu melaksanakan program literasi tersebut.
3. Program
ini harus segera dilaksanakan di setiap sekolah
karena dengan penerapan program tersebut akan membudayakan setiap siswa untuk
membaca dan mencatat hal-hal yang penting dari bacaan-bacaan tersebut. Dengan
pembiasaan membaca dan menulis akan memunculkan budaya untuk menghasilkan karya
tulis. Bukan hanya sekedar budaya baca dan tulis, pada akhirnya setiap siswa
akan menjadi manusia yang kritis dan mampu mengembangkan potensi dirinya secara
optimal.
B.
Rencana Program
1.
Sosialisasi rencana program
gerakan literasi sekolah kepada semua warga
2.
Sekolah/siswa dan guru, orangtua murid, komite sekolah,
pemerintah, dan
3.
pihak-pihak lain
yang terkait
4.
Membentuk atau
memaksimalkan fungsi Komite sekolah /komite kelas atau membentuk paguyuban/komite
kelas yang baru
5.
Menyusun program kegiatan dan Anggaran
6.
Melaksanakan
kegiatan sesuai program
7.
Monitoring dan
evaluasi oleh kepala sekolah/pengawas sekolah
8.
Pelaporan dan
tindak lanjut
C.
Pihak – Pihak Yang Terlibat
Program Literasi Sekolah sangatlah mungkin dan wajib
di implementasikan di Kabupaten Kutai Timur. Sebagai kabupaten yang secara 100%
mengimplementasikan Kurikulum 2013 pemerintah kabupaten Kutai Timur harus
membuat program yang dapat langsung di implementasikan di sekolah –sekolah sem
kabupaten Kutai Timur.
Hal ini penting karena dalam Kurikulum 2013
kemampuan siswa dalam memahami bacaan dan kemampuan siswa dalam menuangkan
hasil diskusi dan kerja perorangan dalam bentuk tulisan sangat diperlukan. Hal
ini tidak mungkin dapat dilaksanakan trampa keterampilan membaca dan menulis
yang baik. Kegiatan ini dapat dilakukan dari hari Senin hingga Kamis, 15 menit
sebelum proses pembelajaran. Sekolah berjalan 1 semester, kegiatan membaca dan
menulis ini akan membudaya dim kalangan guru dan siswa di kabupaten Kutai
Timur. Apabila kegiatan membaca dan menulis sudah membudaya di lingkungan
sekolah, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah akan meningkat dengan sangat
signifikan.
BAB IV SARAN, REKOMENDASI DAN KESIMPULAN
A.
Saran
Bagi Sekolah yang ingin menerapkan program literasi
sekolah secara umum, kami sarankan hal – hal sebagai berikut :
1.
Fungsi Perpustakaan
dimaksimalkan dan dibuat jadwal kunjungan kelas ke Perpustakaan oleh masing—masing kelas
2. Disetiap kelas
dibuat Perpustakaan mini atau pojok baca
3.
Khusus untuk
kegiatan membaca mandiri agar dibuat format isian tentang ; Nomor, Nama, siswa ,Judul buku yang dibaca , nama
pengarang, halaman , tokoh dalam cerita
4.
Orangtua murid menyediakan/
membelikan buku bacaan
untuk anaknya ( buku cerita, majalah,
atau sejenisnya)
5.
Dihimbau kepada
wali murid untuk berperan aktif dalam kegiatan program literasi
Sekolah
B.
Rekomendasi
1.
Bagi peserta
program/kunjungan
·
Mengimplementasi
Program “Gerakan Literasi Sekolah “ di sekolahnya masing
·
Dengan melakukan kunjungan ke dua
sekolah yang telah mengimplemntasikan program Literasi Sekolah di harapkan
seluruh peserta dapat mencoba mengimplemntasikan program Literasi Sekolah di
sekolah masing-masing sesuai dengan sarana yang tersedia, dalam hal ini jumlah
dan keragaman buku bacaan.
2.
Bagi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur
·
Menfasilitasi kebutuhan sekolah dalam
pelaksanaan program gerakan Literasi di masing-masing Sekolah
·
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur
sebagai pihak dan penentu kebijakan di kabupaten dapat melakukan sosialisasi
dan bimbingan teknis untuk kepala sekolah se kabupaten kutai timur dengan
memanggil narasumber yang berkompeten dalam bidang literasi.
3.
Bagi Sekolah yang
dikunjungi
·
Memberikan masukan, saran, pendapat serta menjalin kemitraan dengan sekolah yang melaksanakan program
gerakan literasi sekolah yang ada di Kutai Timur
·
Untuk sekolah yang dikunjungi agar
kiranya dapat terus berbagi ilmu tentang bagaimana mengimplementasikan program literasi
sekolah dan dapat meningkatkan komunikasi dengan kepala sekolah di kabupaten
Kutai Timur.
·
Sudah baik hanya perlu lebih di
tingkatkan lagi dalam kegiatan literasinya dalam hal penataan serta penambahan
buku-buku yang lebih baik lagi.
C.
Kesimpulan
1.
Pelaksanaan
pendidikan / gerakan literasi di sekolah akan berhasil dengan baik apabila
didukung oleh Pendidik dan tenaga pendidikan, orangtua murid, Pengawas sekolah,
komite sekolah, pemerintah, dan lingkungan masyarakat sekitar
2.
Semua yang
disebutkan pada point pertama betul-betul mengetahui dan memahami serta
melaksanakan program literasi di sekolah
3. Kerjasama
dan koordinasi dengan berbagai pihak sangatlah penting di lakukan guna
menunjang keberhasilan program-program sekolah khuisusnya program literasi sekolah
4. Kerjasama
dengan Komite Kelas dan Kiomite Sekolah sangat penting guna menjembatani
komunikasi program-program sekolah dengan pihak orang tua / wali murid
5. Guru
sebagai ujung tombak pelaksanaan program literasi sekolah harus terlebih dahulu
mendapatkan sosialisasi dan bimbingan teknis pelaksanaan program tersebut, agar
progam leterasiyang akan dilaksanakan di sekolah berhasil
6. Orangtua
/ wali murid juga perlu mendapatkan sosialisasi program literasi sekolah agar
dapat menyediakan berbagai jenis bacaan untuk putra putrinya, khususnya bagi
orangtua / wali murid yang mampu .
7. Program
gemar membaca ini untuk di SDN Mojokarang maupun SDN Claket hampir tidak
menemukan kendala yang signifikan
8. Tingkat
kepedulian semua warga sekolah atau pihak-pihak terkait sangat besar, agar
program gemar membaca ini bisa lebih maksimal dan dilaksanakan dengan baik
Dari rangkaian kunjungan dapat kami
simpulkan bahea Kegiatan Program Literasi menurut pemahaman kami adalah Budaya
atau Pembiasaan membaca bagi anak (siswa di sekolah). Kegiatan ini sangat
berguna bagi siswa, guru dan orang tua, dengan kegiatan ini anak menjadi lebih
pandai membaca. Waktunya lebih bermanfaat dan tidak digunakan untuk bermain.
Belajar memahami pelajaran lebih mudah serta orang tua menjuadi senang dan tidak
sudah mengajari di rumah serta guru juga lebih mudah mengajar karena siswa
menjadi pintar membaca buku pelajaran dan lebih cepat menerima.
Sangatta,
26 Oktober 2015
Tim
Penyusun
Kelompok Kerja
Kepala Sekolah (K3S)
Kabupaten Kutai Timur
Ketua, Sekretaris,
Haryono, S.Pd Ismullah Al Azam, S.Pd
assalamualaikum wr wb, boleh saya di bantu untuk contact person K3S Zona 1 Kutim? karena contact person yg dicantumkan tidak pernah aktif, terimakasih sebelumnya
BalasHapus